Selasa, 27 Oktober 2015

2 tahun kepergianmu



Ternyata sudah 2 tahun engkau pergi. Tak adakah rasa ingin kembali ? tak adakah rindu yang seperti dulu? Tak adakah lagi mata yang meneduhkan? Tak adakah celoteh kekhawatiran yang teruntai dari bibir mu? Tak adakah lagi nada yang meyakinkanku bahwa semua akan baik-baik saja? Tak adakah lagi jemari yang menahanku erat? Tak ada lagi genggaman yang menahanku agar tak pergi? Tak ada lagi kalimat yang menggodaku? Tak adakah lagi kenangan yang kau simpan?
Ternyata sudah 2 tahun.. sedang aku masih tertidur dan enggan terbangun dari mimpi buruk ini. Sedikit bodoh bahwa aku masih percaya , kau sedang menungguku pulang dengan seribu harap. Masih duduk memegang janji yang kauucapkan semanis gulali yang kau berikan padaku.  Gulali dan lollipop ? semanis itu kenangan yang kau beri. Tapi mengapa jika terlintas gulali dan lollipop saat ini, sudah tak semanis dulu? Justru hujan yang menyebabkan air meluap dari kedua bola mata yang dulu kau bilang indah tak tertahankan. Manisnya gulali dan lollipop tercekat diantara kerongkongan dan menyisakan pahit yang tak tertahan. Aku masih berharap bahwa kau masih kembali, menanyakan kapan aku pulang? Menahanku untuk tetap disampingmu. Bahkan, berjanji akan menyusulku ke negeri perantauan yang menyisahkan banyak kenangan. Ataukah aku yang harusnya menyusulmu ? menemuimu disana untuk menagih janjimu? Haruskah ? haruskah aku yang menuju nirvana mu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar