Kamis, 06 Juli 2017

Jenuh diujung peluh

sudahkah merasa jenuh? sudahkah mengeluh? apakah keluh mu mengobati jenuh mu? apakah jenuh mu akan selalu bersemayam diantara resah mu?

ketika fajar menjemput, langit malam melepas jubahnya beralih dengan lebih berwarna sembari tertawa.. namun, ada relung hati yang kosong melompong menunggu untuk diisi.. seketika itu pula,  jenuh menyerbak di pangkal pagiku.. meretas semangatku, meredamkan api gairah kerjaku yang telah beberapa saat menyala-nyala. Entah apa yang menghantamku disaat  terlelap. Pagiku serasa pahit, menyadari bahwasannya ini bukan lagi pekan dari minggu yang sedikit melegakan. gaduhnya gelak tawa diantara kawanan anak muda lambat laun menjauh dan akhirnya lenyap hilang ditengah malam rapuh.. 

genggaman tangan semakin erat, pelukan kami tak ingin lepas.. seakan tak rela kembali dipangkuan penatnya rutinitas yang mengorbankan rasa dan tenaga.. ingin sekedar berlari menjauh, ataupun berdebat dengan mentari, memohon jangan cepat berlari.. jangan cepat berganti hari.. karena hati kami masih ingin saling menyirami dan menyinari.. namun , kenyataanya lebih dari sekedar berlari.. kami harus menerima bahwa penghujung hari telah kembali..

Hat yai, 06  Juli 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar